Senin, 08 November 2010

Perkembangan Kota Eropa Abad Renaissance














Bangunan Masa Renaissance :
Gereja Basilika









Pembangunan gereja Basilika ini mulai tahun 1506, untuk menggantikan sebuah gereja yang sudah berumur 1200 tahun, yang berdiri diatas makam St. Petrus (Zaman Kristen Awal). Dirancang oleh Donate Bramante. Kemudian dilakukan perubahan besar oleh arsitek lain seperti Raffaelo dan Michaelangelo.


Kata "renaisans" berasal dari bahasa Perancis renaissance yang artinya adalah "Lahir Kembali" atau "Kelahiran Kembali". Dilihat dari definisinya, kata "renaissance" menyiratkan sebuah pembangunan kembali atau kebangkitan. Periode yang dikenal sebagai renaissance dipandang sebagai penemuan kembali cerahnya peradaban Yunani dan Romawi (yang dianggap sebagai "klasik") ketika keduanya mengalami masa keemasan. Pada zaman renaissance ingin mengungkap kembali kebudayaan masa lalu yaitu zaman keemasan Romawi sebagai titik tolak pemikiran intelektual masa Renaissance.

Abad Renaissance adalah sebuah gerakan kebudayaan antara abad ke-14 hingga abad ke-17, bermula di Italia pada akhir Abad Pertengahan dan kemudian menyebar ke seluruh Eropa. Gerakan ini mencakup kebangkitan pengetahuan berdasarkan sumber-sumber klasik, tumbuhnya panutan pada Sri Paus dan segala sesuatu yang anggun, perkembangan gaya perspektif dalam seni lukis, dan kemajuan ilmu pengetahuan. Gerakan Masa Pencerahan memberikan efek yang luar biasa pada semua usaha untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, tapi mungkin yang paling terkenal adalah kemajuan dari segi kesenian dan kontribusi dari para polymath (orang yang memiliki ilmu yang tinggi dalam berbagai macam hal) seperti Leonardo da Vinci dan Michelangelo, yang menyebabkan munculnya sebutan “Renaissance Men”.

Renaisans pertama kali diperkenalkan di Eropa Barat, di kawasan Italia. Hal ini dipicu kekalahan tentara salib dalam perang suci. Kekalahan tersebut membuat para pemikir dan seniman menyingkir dari Romawi Timur menuju Eropa Barat. Mereka menyadari telah dimulainya masa mesiu peledak dan untuk menguasai teknologi tersebut mereka harus melepaskan diri dari pengaruh mistisme zaman pertengahan dengan kembali kepada sains zaman klasik yang sebelumnya dilarang karena dianggap pelanggaran terhadap misi ketuhanan.

Perkembangan pertama renaisans terjadi di kota Firenze. Keluarga Medici yang memiliki masalah dengan sistem pemerintahan kepausan menjadi penyokong keuangan dengan usaha perdagangan di wilayah Mediterania. Hal ini membuat para intelektual dan seniman memiliki kebebasan besar karena tidak lagi perlu memikirkan masalah keuangan dan mendapatkan perlindungan dari kutukan pihak gereja. Keleluasaan ini didukung oleh tidak adanya kekuasaan dominan di Firenze. Kota ini dipengaruhi secara bersama oleh bangsawan dan pedagang.

Dibidang sosial masyarakat, keadaan geografi dan perdagangan orang Itali pada masa tersebut bersifat kosmopolitan, tidak homogen dan bersifat sangat kedaerahan dalam pandangan politiknya, sehingga Itali menyediakan kesempatan yang baik dalam bidang seni, politik dan perdagangan.

Pada masa ini pandangan hidup lebih cenderung pada segi humanisme , dimana pemenuhan di dunia lebih berat daripada persiapan untuk surga kelak. Paham ini mempunyai segi rohani juga, tetapi tetap mencerminkan suatu masyarakat yang lebih menaruh perhatiannya pada masalah duniawi, masyarakat praktis, sadar diri serta berambisi. Dengan begitu, pada masa ini pula setiap kegiatan initelektual memperjelas perbedaannya satu sama lain.

Karakteristik Ruang dari abad Renaissance ini adalah :

- Adanya Keteraturan dan kesempurnaan ukuran dalam hubungan ruang.
- Adanya kesadaran dan minat yang besar untuk mengagungkan “Seni dan Humanisme”.
- Kota sebagai simbol status sosial dan keberhasilan gereja.
- Mengenal sumbu dan mengarah pada adanya Balance Simetri. menggunakan pola grid dan diagram.
- Sumbu dan garis tengah yang kuat melambangkan konsentrasi kekuasaan yang semakin besar .
- Fountain, waterfall, tanaman dipakai sebagai ornamen dalam pembentukan karakter ruang.


Di bidang arsitektur, Renaissance mempunyai Proporsi yang harmonis, yang menguasai perhatian arsitek pada masa tersebut. Mereka berusaha menghubungkan matra tiap bagian utama bangunan dengan satu modul, atau satuan panjang yang menjadi dasar. Misalnya proporsi Michelangelo yang rumit pada rancangan gereja St. Petrus (yang tidak pernah dilaksanakan ), adalah suatu bangunan duikur secara vertikal dengan perbangdingan 3 : 2 : 1. Garis bentuk bangunan merupakan segitiga samasisi yang merupakan bentuk geometris yang benar-benar simetri.